Hino Hadir di Indonesia
Hino memulai perjalanannya di Indonesia pada tahun 1967, dimana 150 unit bus tipe BT-51 dikirim Pemerintah Jepang sebagai bantuan kepada Indonesia. Sejak saat itu, Hino sebagai bagian pembangunan, terutama dalam proyek nasional seperti Irigasi Tadjum di Jawa Tengah (1971), Jalan Trans Sumatera (1973-1974) dan Proyek LNG di Lhoksumawe, Aceh (1976-1977).
Hino Hadir di Indonesia
Hino memulai perjalanannya di Indonesia pada tahun 1967, dimana 150 unit bus tipe BT-51 dikirim Pemerintah Jepang sebagai bantuan kepada Indonesia. Sejak saat itu, Hino sebagai bagian pembangunan, terutama dalam proyek nasional seperti Irigasi Tadjum di Jawa Tengah (1971), Jalan Trans Sumatera (1973-1974) dan Proyek LNG di Lhoksumawe, Aceh (1976-1977).
Hino Sebagai Perusahaan Didirikan Di Indonesia
Hino sebagai perusahaan didirikan pada tanggal 17 Desember 1982 dengan nama PT. Hino Indonesia Manufacturing (HIM). Perusahaan didirikan joint venture antara Hino Motors Ltd (Jepang) 30% saham, Sumitomo Corporation 30% saham, dan Indomobil Group 40% saham.
Produksi Mesin Hino Pertama Di Indonesia
Pada tanggal 13 September 1985, mesin Hino pertama (HO7C-D4) diproduksi di Pabrik Hino Indonesia Manufacturing, Tambun Bekasi. Satu bulan setelahnya, 30 unit Hino truk FF172/173LA diproduksi dan dipasarkan di November 1985. Ini merupakan pertama kalinya, truk Hino diproduksi dengan mesin, kabin dan sasis yang dirakit secara lokal oleh tangan orang Indonesia.
Produksi Truk dan Bus Hino Pertama Di Indonesia
Setelah keberhasilan truk FF, HIM mulai memproduksi bus Hino. Pada tanggal 12 September 1986, dilakukan peluncuran perdana Hino bus AK174LA. Bus dengan mesin H07C-D4 yang diletakan di bagian depan kendaraan, selanjutnya menjadi penguasa di kategorinya melalui kehandalan dan kemampuannya yang prima. Usaha penjualan bus membuka kesempatan bagi HIM untuk memasuki usaha export sehingga beberapa komponen Hino diekspor ke Malaysia.
Running on the Long and Winding Road
Keberhasilan dalam memulai operasional pabrik HIM dan terwujudnya industrialisasi kendaraan Hino di Indonesia berdampak pada pertumbuhan populasi truk Hino di Indonesia. Sepanjang tahun 1990, tercatat diproduksi truk dan bus Hino sebanyak 5225 unit. Pencapaian produksi dan penjualan di tahun itu, ternyata menjadi sangat fenomenal bagi Hino Indonesia sendiri. Dengan berjalannya waktu, pengembangan kendaraan Hino terus berlanjut mengikuti kebutuhan pasar.
Running on the Long and Winding Road
Pada bulan Oktober 1995, pabrik HIM direlokasi dari Tambun ke Pulogadung.
Running on the Long and Winding Road
Pada tahun 1997, Divisi Suku Cadang dan Servis Hino yang terletak di Sunter, pindah ke Jatake, Tangerang. Pada bulan Juni 1997, HIM membeli 12 hektar tanah di Kota Bukit Indah, Purwakarta untuk menjadi lokasi pabrik Hino Indonesia milik sendiri. Namun, pembangunan terhenti karena krisis moneter yang melanda Indonesia.
Lahirnya Hino Dutro
Setelah berakhirnya krisis moneter, Hino Indonesia memulai kembali produksi. Setelah bertahun tahun menunggu lama, akhirnya diinformasikan bahwa Hino Motors Ltd dan Toyota Motor Corporation sepakat melakukan kerjasama untuk menghasilkan dan memasarkan truk ringan Dyna dan Dutro secara bersamaan. Kelahiran Dutro dapat dianggap sebagai hadiah yang manis untuk HIM pada ulang tahunnya yang ke-20 pada akhir tahun 2002.
Building on Own Home
Pada bulan April 2003, HIM direstrukturisasi menjadi perusahaan dua pilar yang terdiri dari PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), pemegang agen Hino Indonesia dan produsen kendaraan hino dan PT. Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) , sebagai Dealer Utama kendaraan Hino dengan tanggung jawab penjualan dan menyediakan layanan purna jual kepada pelanggan di seluruh Indonesia. HMSI didirikan dengan total modal US$ 8 juta dengan komposisi pemegang saham Hino Motors Ltd (Japan) 40% saham), PT. Indomobil Sukses Internasional, Tbk (40% saham) dan Sumitomo Corporation (20% saham). Kantor pusat HMSI terletak di Wisma ndomobil I, Jl. MT. Haryono.
Building on Own Home
Senin tanggal 8 September 2003 adalah hari bersejarah bagi Hino di Indonesia. Yaitu hari dimana rumah milik Hino di Indonesia telah resmi dibuka oleh Menteri Perdagangan dan Industri, Ibu Rini M.S Soewandi. Mimpi untuk memiliki pabrik sendiri akhirnya terwujud. Dengan berdirinya pabrik Hino di Indonesia kekuatan Hino menjadi tidak terkalahkan dari sebelumnya di kelas truk medium duty dengan dukungan pelanggan yang memerlukan trasportasi truk yang kuat, dapat diandalkan dan tangguh. Hino dicintai oleh masyarakat Indonesia.
Peluncuran Hino Truk dan Bus Kelas Sedang & Berat
Pada tahun 2004, Hino meluncurkan 11 varian truk untuk kelas Medium dan Heavy Duty Truck yang dikenal sebagai Jumbo Ranger dan Super Ranger
Hino meluncurkan bus AK dan bus RK
Sementara di 2006, Hino meluncurkan bus AK bermesin depan dan Bus RK bermesin belakang yang tangguh untuk transportasi menghubungkan kota – kota di Indonesia.
Mesin dengan standar emisi EURO 2
Pada 19 Januari 2007, Kendaraan Hino yang diproduksi sudah memiliki mesin dengan standar emisi EURO 2 yang ramah lingkungan.
Hino Indonesia Menjadi Basis Pangkalan Produksi Di Asia Tenggara.
Hino memulai ekspor kendaraan CBU ke beberapa negara di Asia Tenggara dan Amerika Latin. Kini Hino Indonesia merupakan salah satu basis produksi di Asia
Hino New Generation Ranger perluncuran pertama di dunia
Pada 2015, Hino New Generation Ranger hadir di Indonesia sekaligus ini perluncuran pertama di dunia